2 Korintus 5:15
“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Kebutuhan diri rasanya tidak pernah cukup. Pergumulan dan masalah rasanya tidak habis-habisnya. Tidak sempat lagi memandang keluar dan melihat kebutuhan orang lain karena terlalu sibuk memandang ke dalam. Masalah menutup mata rohani untuk melihat kemuliaan Allah yang jauh lebih besar dari pada masalah. Oleh karenanya seringkali masalah sosial, politik dan ekonomi  menghasilkan manusia yang individualistik. Pribadi yang hanya berorientasi kepada dirinya sendiri. Kekristenan seharusnya menolong setiap orang untuk hidup dengan benar, bahkan dikatakan hidup yang berkelimpahan, hidup yang memperkenan hati Allah, hidup yang bermakna dan berguna. Hidup yang berkelimpahan tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri, melainkan bagi banyak orang. Hidup yang didapatkan dari kematian Kristus seharusnya membawa seorang Kristen untuk lebih giat dalam pekerjaan misi. Seperti Kristus yang mati untuk semua orang.

Oleh karena itu mari hidup tidak hanya sekedar hidup tetapi hidup bagi Kristus. Hidup bagi Kristus berarti hidup yang rela berkorban dan mengikuti tujuan Kristus. Secara nyata yang dapat dilakukan adalah memberitakan kabar baik melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita sehingga sesama kita mendengar dan mengalami kehidupan yang sesungguhnya dari Kristus. Oleh karena mari lanjutkan hidup kita tidak hanya sekedar hidup tetapi hiduplah bagi kemuliaan Tuhan dengan tidak mementingkan diri sendiri tetapi juga memperhatikan orang lain. Sehingga hidup kita ini menjadi berkat bagi banyak orang. Selamat berbagi hidup dan kasih, Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *