2 Timotius 2:14
“Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya.”
Perdebatan adalah sesuatu yang sering terjadi — baik di lingkungan gereja, komunitas, bahkan dalam keluarga. Ada kalanya perdebatan lahir dari keinginan tulus untuk mencari kebenaran. Namun tidak jarang, perdebatan justru berubah menjadi ajang untuk menunjukkan siapa yang lebih pintar, lebih rohani, atau lebih benar.
Paulus memperingatkan Timotius agar tidak terseret dalam perdebatan kata-kata yang tidak berguna. Mengapa? Karena perdebatan seperti itu tidak membawa manfaat bagi iman, malah menimbulkan kekacauan dan perpecahan. Fokusnya adalah bukan untuk memenangkan argumen akan tetapi menunjukkan kasih dan kebenaran Kristus.
Saudara yang terkasih,
TUHAN tidak memanggil kita untuk ahli debat rohani melainkan untuk menjadi saksi Kristus yang rendah hati dan penuh kasih.
Kadang, diam lebih bijaksana daripada berbicara terlalu banyak. Kadang, mendengarkan lebih membangun daripada memaksakan pendapat sendiri.
Yesus sendiri tidak berdebat untuk membuktikan diri-Nya benar namun Ia membuktikan kebenaran itu lewat tindakan kasih dan ketaatan kepada Bapa. Maka mari jangan cuma berdekat yang tidak berguna, tapi persaksikan kasih dan kebenaran melalui hidup kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin