Matius 5:44
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Orang-orang Yahudi memahami “sesama manusia” secara sempit. Mereka hanya membatasi ungkapan itu pada sesama bangsa Israel. Namun Tuhan Yesus berusaha menafsirkan bahwa Sesama manusia ya berarti semua manusia, tidak peduli siapa dan bagaimana relasi orang itu dengan kita. Dengan pemikiran semacam ini, musuh-musuh pun masuk dalam kategori sesama manusia. Jika demikian, kita juga harus mengasihi musuh-musuh kita.
Di mata Tuhan Yesus, kasih bukan hanya ada di dalam hati. Ini berkaitan dengan tindakan, bukan hanya perasaan. Ada bukti konkrit dari kasih itu. Bahkan disebutkan mengasihi adalah mendoakan. Mendoakan musuh merupakan sesuatu yang tidaklah mudah. Karena di hadapan TUHAN kita tidak bisa berpura-pura. Kita mungkin masih bisa bersikap munafik dengan cara berpura-pura ramah terhadap musuh-musuh kita, namun semua tidak bisa dilakukan di hadapan TUHAN. Maka ketika kita berani dan mampu mendoakan musuh ataupun orang yang membenci kita tentang hal yang baik bagi mereka itulah kasih nyata yang kita wujudkan kepada sesama.
Siapapun, kapanpun, dan bagaimanapun, kita memang harus menunjukkan kasih yang kita sudah terima dari TUHAN, serta berdoalah bagi mereka. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *