Yohanes 14:21
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Rengkuhan kasih sayang seorang Ibu memberi rasa aman dan nyaman bagi anaknya. Contohnya saja seorang bayi yang sedang menangis keras tiba-tiba bisa diam dan tenang ketika digendong ibunya.
Bacaan Alkitab hari ini merupakan bagian dari kisah menjelang perpisahan Yesus dengan murid-murid-Nya. Dalam suasana seperti itu Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu” (ayat 18).
Sama seperti seorang ibu yang menggendong anaknya yang menangis untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepadanya, demikian pula Yesus melakukannya kepada diri kita. Ia memang telah pergi meninggalkan kita. Namun, Ia tidak pergi selamanya.
Ia datang kembali dalam Roh untuk menggendong kita dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada kita.
Namun, semua itu tidak terjadi begitu saja. Yesus mengatakan kepada kita bahwa kita bisa berharap akan kasih sayang-Nya ketika kita juga mengasihi Yesus dan melakukan perintah-Nya. Itu bukan berarti kasih Yesus bersyarat, melainkan kita harus menjaga sikap dan perilaku kita sebagai bukti kasih kita kepada Yesus. Kita memang sudah berdoa minta supaya Tuhan memberkati dan menolong kita. Masalahnya, sudahkah kita bertanya pada diri kita sendiri: apakah kita memang layak untuk mendapatkan berkat dan pertolongan Tuhan itu?
Selamat berefleksi, Tuhan Yesus menolong. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *