Matius 9:27
“Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: “Kasihanilah kami, hai Anak Daud.”
Mungkin saudara sebagai orang tua pernah mengalami dimana anak saudara meminta sesuatu kepada saudara dan tidak langsung saudara kabulkan. Bisa jadi untuk kedua atau ketigakalinya ia meminta, baru saudara memberikannya. Mengapa? Bisa jadi saudara ingin melihat bagaimana keseriusan dan pentingnya apa yang diminta oleh anak saudara, supaya saudara tidak salah dalam memberikannya. Begitu juga dalam doa, Tidak sedikit orang menjadi kecewa lantaran doanya tidak segera dijawab; seolah Tuhan masa bodoh dan tidak mau mendengar.
Dikisahkan, suatu kali Yesus tidak peduli dengan seruan dua orang buta yang berteriak mengikuti-Nya, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud” (Mat. 9:27). Mengapa Yesus tidak segera menanggapi? Yesus menghendaki kepastian bahwa mereka sungguh-sungguh dan tulus menginginkan pertolongan-Nya. Sebab, tidak mustahil mereka berteriak mengikuti tren orang banyak yang suka mengelu-elukan-Nya. Yesus ingin memastikan bahwa permintaan mereka tidak dibuat-buat dan kebutuhan mereka memang nyata. Yesus juga menghendaki mereka berdua bertemu langsung dengan-Nya, maka mereka harus menemui-Nya di rumah. Dalam pertemuan itu, sekali lagi Yesus mengonfirmasi mereka, “Percayakan kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” (Mat. 9:28). Di akhir cerita, Yesus memulihkan kedua orang buta itu.
Maka, jangan terburu kecewa ketika kita berseru pada Tuhan, namun seolah Dia tidak peduli. Siapa tahu, Ia ingin kita melihat apakah yang kita minta itu adalah kebutuhan kita? Siapa tahu juga dengan jalan itu, Tuhan ingin kita lebih dekat lagi. Ia ingin mendekat dalam relasi yang lebih dekat. Selamat berefleksi, percayalah Dia Peduli. Tuhan Yesus memberkati, Amin.