Filipi 2:14
“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,”
Murni bekerja sebagai guru di sebuah sekolah Kristen. Kepala Sekolah sering memberinya tugas di luar tugasnya sebagai pengajar. Meskipun berat, Murni menerimanya dengan sukacita dan melakukannya dengan baik. Ia sadar bahwa TUHAN telah memberi yang terbaik, ia pun ingin memberi yang terbaik selagi ia mampu dan diberi kesempatan. Prinsip ini tidak membuatnya rugi apa-apa, malah membuat ia dipercaya untuk menjabat sebagai wakil Kepala Sekolah. Demikianlah seharusnya setiap orang percaya hidup di hadapan Tuhan. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, sepatutnya kita melakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Paulus menggunakan istilah “bersungut-sungut” dalam arti menggumam secara diam-diam untuk menyatakan ketidaksenangan atau keluhan. Dalam bahasa Jawa disebut nggrundel atau gemreneng. Sedangkan kata “berbantah-bantahan” berarti perselisihan yang terjadi karena adanya pendapat pribadi. Kedua istilah itu mengacu pada sikap yang berfokus pada diri sendiri, yang hanya akan melahirkan keluhan dan perselisihan yang menodai hidup kita sebagai anak-anak Tuhan. Dengan sikap seperti itulah, kita tidak akan memberi keteladanan dan kesaksian yang baik bagi orang lain.
Mari kita belajar untuk tidak bersikap yang berpusat pada kepuasan dan pemikiran kita sendiri. Apa pun yang kita perbuat, mari kita perbuat semuanya untuk Tuhan dan bukan untuk diri kita sendiri. Bekerjalah sebagai sebuah pengabdian kepada Tuhan. Lakukanlah segala sesuatu dengan sukacita, tanpa berbantah atau bertengkar. Begitulah caranya kita bersaksi kepada dunia. Tuhan Yesus memberkati. Amin.