Efesus 6:15
“kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;”
Saudara yang terkasih,
Kita sering mendengar kata RELA. Apa arti rela sebenarnya?
Rela (re·la/réla/) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bersedia dengan ikhlas hati, perkenan, tidak mengharap imbalan, dengan kehendak atau kemauan sendiri. Biasanya kita sering mengkaitkan kata rela dengan hal memberi. Lalu, apa maknanya ketika Paulus menasihati jemaat Efesus untuk mengenakan kasut kerelaan? Mengapa kerelaan harus menjadi alasnya?
Pada masa itu, setiap pengikut Kristus harus siap memberitakan Injil Kristus ke mana saja. Untuk dapat melakukannya, maka dibutuhkan hati yang rela. Perjalanan memberitakan Injil jika dilakukan dengan berat hati, terpaksa atau dipaksa tentu tidak akan menjadi berkat, baik bagi pemberita maupun penerima berita Injil. Tetapi, kerelaan akan membuat kaki ringan dalam melangkah menyampaikan berita Injil Kristus; kerelaan membuat hati dipenuhi sukacita, sehingga pemberitaan Injil menjadi berkat.
Dalam pelayanan dan peran kita saat ini, kaki yang berkasutkan kerelaan tentu sangat dibutuhkan. Kerelaan menunjukkan bahwa tidak ada maksud lain atau “udang dibalik batu” dari pelayanan dan peran yang kita lakukan. Bahkan kita melakukannya dengan sukacita. Semua dilakukan dengan tulus dan murni untuk kemuliaan nama Tuhan. Jika ada maksud atau kepentingan lain dalam pelayanan dan apapun yang kita kerjakan, sudah pasti bukan kasut kerelaan yang dipakainya. Selamat berjuang menjadi pribadi yang rela hati. Tuhan Yesus memberkati, Amin.