Sub Tema: Berjalan bersama di dalam bimbingan Tuhan untuk membangun kebersamaan dengan seluruh umat dan ciptaanNya.
“Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu. Lalu Ia berfirman: “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.” (Keluaran 33:13-14)
Memimpin bangsa yang besar bukan merupakan perkara yang mudah, begitu yang dihadapi oleh Musa dalam memimpin bangsa Israel dari Mesir ke Tanah Perjanjian. Sejak dari awal Tuhan telah berjanji untuk menyertai Musa dan bangsa Israel, namun di tengah perjalanan, bangsa Israel melakukan perbuatan dosa dengan ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan yaitu dengan membuat patung anak lembu emas untuk disembah.
Sebagai seorang pemimpin, Musa merasa gagal bahkan semakin merasa tidak mampu karena berat beban yang ia pikul dalam memimpin bangsa Israel. Maka dalam kesadaran dan kondisi yang dihadapi inilah, Musa memohon kepada Tuhan untuk menuntun, membimbing, dan menyertai langkahnya. Musa mengatakan bahwa ia hanya mau melanjutkan perjalanannya bersama bangsa Israel jika Tuhan sendiri yang menyertai mereka. Tuhan mengetahui kegelisahan hati Musa. Tuhan pun berfirman bahwa Ia sendiri yang akan membimbing dan memberikan ketentraman bagi Musa dalam perjalanannya bersama dengan bangsa Israel.
Respons Musa inilah yang sangat menarik, ia mengakui bahwa tidak mampu melanjutkan tugas dan perjalanannya tanpa Tuhan yang membimbing. Ia merasa tidak mampu jikalau Tuhan tidak ikut serta. Ini merupakan sebuah gambaran bahwa Musa sangat bergantung kepada Tuhan. Tanpa Tuhan, Musa adalah manusia biasa yang lemah. Lebih baik Musa berdiam daripada harus melangkah tanpa Tuhan. Bimbingan Tuhan inilah yang menolong dan memampukan Musa untuk berjalan bersama dengan seluruh bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian, tentunya menghadapi banyak tantangan dalam perjalanan mereka bersama.
Inilah yang menjadi pengakuan dan semangat kita dalam Pendewasaan GKJ Rewulu Pepanthan Gamping menjadi GKJ Gamping. Tanpa bimbingan Tuhan kita tidak mampu melewati proses pendewasaan ini dengan baik bahkan perjalanan selanjutnya sebagai gereja yang dewasa. Bimbingan Tuhan inilah yang kita yakini menolong serta memampukan kita sebagai gereja untuk berjalan bersama membangun kebersamaan dengan seluruh umat bahkan ciptaanNya untuk saling mendukung, menguatkan dan membangun satu dengan yang lain.
Maka, percayalah bahwa sesulit apapun perjalanan bersama yang sudah, sedang dan akan di jalani, Tuhan telah berjanji bahwa Ia senantiasa setia membimbing dan memberikan ketentraman bagi setiap umatNya untuk berjalan bersama dengan seluruh umat dan ciptaanNya.
Pdt. Elizabet Emilia Putri, S.Si